sinopsis film “Film Wali Sanga”
+5
dodyk
adelia
ridholhaq
setan_IPS
imamdy
9 posters
Page 1 of 1
sinopsis film “Film Wali Sanga”
imamdy Wed 7 Jan 2009 - 17:01
iseng2 nyinopsis walisongo..
diantara keprihatinan produksi film Indonesia (alah lagumu mam..)
--------------------------------------------------------------
Film “Wali Sanga”
Setting film ini yaitu saat kerajaan Majapahit hampir runtuh.
Kanjeng Sri Ratu Majapahit dikawal Ki Patih Mahesa Kicak -yg trnyata merupakan salah satu murid Syeh Siti Jenar- datang ke Ampel Denta mewakili Sri Prabu Majapahit menghadap para Sunan agar bergabung menyusun kekuatan untuk menyongsong kembali kejayaan Majapahit.
Keesokan harinya -yaitu Jumat Legi, dimana pada hari ini biasanya para wali berkumpul, para Sunan membahas salah satunya pertemuan hari sebelumnya dgn Sri Ratu yang dating memohon Ampel Denta agar bergabung dgn majapahit. Para Sunan mencurigai mengapa pengawalan Kanjeng Sri Ratu dilakukan langsung oleh Mahesa Kicak, sedangkan Kanjeng Sri Prabu ditinggal. Apakah mungkin ada alasan lain? Para Sunan mencurigai kemungkinan adanya ambisi ambil alih kekuasaan.
Kanjeng Sunan Kalijaga sampai berucap “memang memprihatinkan anak-anak muda itu terlalu dalam masuk ke dunia tasawuf, sedangkan Syeh Siti Jenar makin asik masuk dengan dirinya sendiri.”
Akhirnya setelah ada kecurigaan tersebut, para wali -dengan surat dari Baginda Majapahit, Prabu Brawijaya, yang memberi wewenang kepada para wali agar mampu memutuskan segala sesuatu yang menyangkut Majapahit- bermufakat untuk mengangkat Raden Patah -salah satu putra Sri Prabu dari salah satu selir- sbg penerus tahta sekaligus penguasa tertinggi kerajaan majapahit.
Patih Mahisa Kicak yang tidak terima dengan keputusan para wali kemudian bergabung dgn adipati Brumbung dan melakukan berbagai kekacauan dan perampokan. Namun pada pertempurannya dgn Raden Patah, Mahisa Kicak kalah dan langsung melarikan diri.
Para wali yang berunding akan keadaan tersebut menyimpulkan bahwa Mahisa Kicak adalah korban kekacauan tafsir, sehingga dalam hal ini yang lebih bertanggung jawab adalah Syeh Siti Jenar; maka daripada repot menangkap Mahisa kicak, maka panggil saja dulu Syeh Siti Jenar.
Ketika diutus dua orang untuk memanggil Syeh Siti Jenar ke Demak, beliau menjawab “siapapun yg mencari Syeh Siti Jenar disini, dia tdk pernah akan menemukannya. Yang mereka temui sebenarnya Gusti 4jJ1. Pulanglah kalian karena aku akan menyatu dgn penciptaku.”
Namun karena suatu alasan akhirnya Syeh Siti Jenar datang juga di dalam sidang para wali.
Dalam sidang tersebut, Syeh Siti Jenar masih bersikukuh tidak mau menghentikan ajarannya dan berkata “mungkin bukan tafsiranku yang tidak memadai, merekalah yang salah menafsirkan ajaranku. Saya merasa tidak pernah menyesatkan umat.” Para Wali berkesimpulan “Syeh Siti Jenar telah ingkar, keluar dr ajaran Al Quran dan Sunah, dan Syeh Siti tetap berniat ingin mengajarkan Wihdatul Wujud (keyakinan bahwa tidak ada wujud kecuali Allah itu sendiri), dan bahkan menggoncangkan persatuan dan kesatuan, nilai-nilai hidup dan tata krama pun menjadi goyah karenanya. kita tidak boleh mnyebarkan hakikat tanpa dilandasi oleh syariat yang kuat. kalo sejarah Al Hallaj dari Parsi harus terulang lagi di tanah Jawi, maka mati adl hukumnya.
Dalam pembicaraan yang dilakukan dengan cara telepati antara Syeh Siti Jenar dengan Kanjeng Sunan Kalijaga,
Syeh Siti Jenar: “aku tidak bisa melangkah mundur, aku sedang melangkah ke depan. Aku tidak lagi menuju ke Allah, aku adalah Allah.”
Sunan Kalijaga: “tidak ada beda pandangan Ulama dan Umara (pemimpin). Ucapan Ulama adalah ucapan ratu, Sabda Pandita Ratu. Kami mengajak Dimas Syeh Siti Jenar untuk berlomba dalam kebaikan. Di tangan kita, juga di tangan Dimas negeri ini menjadi hitam atau putih, atau tenggelam di dasar samudra karena dosa-dosa kita.”
Syeh Siti Jenar: “di antara kita memang harus ada yang mati, dan aku memilih kematian itu. Kematian adalah sebuah tidur… yang panjang.”
Menjelang penghukuman/eksekusi, Sunan Kalijaga menawarkan kembali kepada Syeh Siti Jenar bahwa masih ada kesempatan seandainya Syeh Siti Jenar menghendaki. Namun Syeh Siti Jenar menolak, “Wong Agung Menak -panggilan Syeh Siti Jenar kepada Sunan Kalijaga-, mengapa Wong Agung Menak masih juga resah. Bukankah sudah kukatakan kematian bagiku bukan merupakan masalah. Kematian adalah perjalanan terakhir untuk lebih mengenali diriku.”
Sunan Kalijaga: “Dimas Siti Jenar -panggilan Sunan Kalijaga kepada Syeh Siti Jenar-, dikau tetap sebuah rembulan walau dari sisi yg gelap.” Kemudian Syeh Siti Jenar menjawab “kita telah sepakat untuk tidak sependapat bukan? jadi tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan.”
Pada saat tersebut ternyata Mahisa kicak, yang masih mempunyai ambisi untuk membunuh Raden Patah, menyusup diantara masyarakat yang ingin menyaksikan eksekusi. Dia mengeluarkan kembali semacam susuk/senjata yang pernah ditanamkan oleh Syeh Siti Jenar dalam tubuhnya; kemudian dia lemparkan senjata tersebut ke arah punggung Raden Patah. Raden Patah, yang pada saat itu sedang berbicara berhadapan dengan Syeh Siti Jenar, bias menghidar dari lemparan senjata tersebut, dan senjata tersebut malah mengenai dan membunuh Syeh Siti Jenar sendiri. Syeh Siti Jenar mati dengan mata terbuka. Sementara Mahisa Kicak mati terbakar oleh senjata Syeh Siti Jenar.
Para pemain:
Sunan Muria (pd saat itu msh muda) - Guruh Sukarno Putra
Mahisa Kicak (brewokan) - El Manik
Sunan Kalijaga (agak tua) - Sardono W Kusumo
Syeh Siti Jenar (kira2 sepantaran sama Sunan Kalijaga) - Deddy Soetomo
Raden Patah (msh muda) - George Rudi
Sunan Gresik (tua) - M Yusuf Hasyim
Sunan Kudus - Teddy Purba
Sunan Giri - Dodi wijaya
Sunan Gunung Jati - Alvian
Sunan Ampel - Wisnu Wardhana
Sunan Drajad - Jack Maland
Sri Ratu - Mieke Wijaya
Sunan Bonang (…)
Adipati Brumbung - Baron Achmadi
diantara keprihatinan produksi film Indonesia (alah lagumu mam..)
--------------------------------------------------------------
Film “Wali Sanga”
Setting film ini yaitu saat kerajaan Majapahit hampir runtuh.
Kanjeng Sri Ratu Majapahit dikawal Ki Patih Mahesa Kicak -yg trnyata merupakan salah satu murid Syeh Siti Jenar- datang ke Ampel Denta mewakili Sri Prabu Majapahit menghadap para Sunan agar bergabung menyusun kekuatan untuk menyongsong kembali kejayaan Majapahit.
Keesokan harinya -yaitu Jumat Legi, dimana pada hari ini biasanya para wali berkumpul, para Sunan membahas salah satunya pertemuan hari sebelumnya dgn Sri Ratu yang dating memohon Ampel Denta agar bergabung dgn majapahit. Para Sunan mencurigai mengapa pengawalan Kanjeng Sri Ratu dilakukan langsung oleh Mahesa Kicak, sedangkan Kanjeng Sri Prabu ditinggal. Apakah mungkin ada alasan lain? Para Sunan mencurigai kemungkinan adanya ambisi ambil alih kekuasaan.
Kanjeng Sunan Kalijaga sampai berucap “memang memprihatinkan anak-anak muda itu terlalu dalam masuk ke dunia tasawuf, sedangkan Syeh Siti Jenar makin asik masuk dengan dirinya sendiri.”
Akhirnya setelah ada kecurigaan tersebut, para wali -dengan surat dari Baginda Majapahit, Prabu Brawijaya, yang memberi wewenang kepada para wali agar mampu memutuskan segala sesuatu yang menyangkut Majapahit- bermufakat untuk mengangkat Raden Patah -salah satu putra Sri Prabu dari salah satu selir- sbg penerus tahta sekaligus penguasa tertinggi kerajaan majapahit.
Patih Mahisa Kicak yang tidak terima dengan keputusan para wali kemudian bergabung dgn adipati Brumbung dan melakukan berbagai kekacauan dan perampokan. Namun pada pertempurannya dgn Raden Patah, Mahisa Kicak kalah dan langsung melarikan diri.
Para wali yang berunding akan keadaan tersebut menyimpulkan bahwa Mahisa Kicak adalah korban kekacauan tafsir, sehingga dalam hal ini yang lebih bertanggung jawab adalah Syeh Siti Jenar; maka daripada repot menangkap Mahisa kicak, maka panggil saja dulu Syeh Siti Jenar.
Ketika diutus dua orang untuk memanggil Syeh Siti Jenar ke Demak, beliau menjawab “siapapun yg mencari Syeh Siti Jenar disini, dia tdk pernah akan menemukannya. Yang mereka temui sebenarnya Gusti 4jJ1. Pulanglah kalian karena aku akan menyatu dgn penciptaku.”
Namun karena suatu alasan akhirnya Syeh Siti Jenar datang juga di dalam sidang para wali.
Dalam sidang tersebut, Syeh Siti Jenar masih bersikukuh tidak mau menghentikan ajarannya dan berkata “mungkin bukan tafsiranku yang tidak memadai, merekalah yang salah menafsirkan ajaranku. Saya merasa tidak pernah menyesatkan umat.” Para Wali berkesimpulan “Syeh Siti Jenar telah ingkar, keluar dr ajaran Al Quran dan Sunah, dan Syeh Siti tetap berniat ingin mengajarkan Wihdatul Wujud (keyakinan bahwa tidak ada wujud kecuali Allah itu sendiri), dan bahkan menggoncangkan persatuan dan kesatuan, nilai-nilai hidup dan tata krama pun menjadi goyah karenanya. kita tidak boleh mnyebarkan hakikat tanpa dilandasi oleh syariat yang kuat. kalo sejarah Al Hallaj dari Parsi harus terulang lagi di tanah Jawi, maka mati adl hukumnya.
Dalam pembicaraan yang dilakukan dengan cara telepati antara Syeh Siti Jenar dengan Kanjeng Sunan Kalijaga,
Syeh Siti Jenar: “aku tidak bisa melangkah mundur, aku sedang melangkah ke depan. Aku tidak lagi menuju ke Allah, aku adalah Allah.”
Sunan Kalijaga: “tidak ada beda pandangan Ulama dan Umara (pemimpin). Ucapan Ulama adalah ucapan ratu, Sabda Pandita Ratu. Kami mengajak Dimas Syeh Siti Jenar untuk berlomba dalam kebaikan. Di tangan kita, juga di tangan Dimas negeri ini menjadi hitam atau putih, atau tenggelam di dasar samudra karena dosa-dosa kita.”
Syeh Siti Jenar: “di antara kita memang harus ada yang mati, dan aku memilih kematian itu. Kematian adalah sebuah tidur… yang panjang.”
Menjelang penghukuman/eksekusi, Sunan Kalijaga menawarkan kembali kepada Syeh Siti Jenar bahwa masih ada kesempatan seandainya Syeh Siti Jenar menghendaki. Namun Syeh Siti Jenar menolak, “Wong Agung Menak -panggilan Syeh Siti Jenar kepada Sunan Kalijaga-, mengapa Wong Agung Menak masih juga resah. Bukankah sudah kukatakan kematian bagiku bukan merupakan masalah. Kematian adalah perjalanan terakhir untuk lebih mengenali diriku.”
Sunan Kalijaga: “Dimas Siti Jenar -panggilan Sunan Kalijaga kepada Syeh Siti Jenar-, dikau tetap sebuah rembulan walau dari sisi yg gelap.” Kemudian Syeh Siti Jenar menjawab “kita telah sepakat untuk tidak sependapat bukan? jadi tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan.”
Pada saat tersebut ternyata Mahisa kicak, yang masih mempunyai ambisi untuk membunuh Raden Patah, menyusup diantara masyarakat yang ingin menyaksikan eksekusi. Dia mengeluarkan kembali semacam susuk/senjata yang pernah ditanamkan oleh Syeh Siti Jenar dalam tubuhnya; kemudian dia lemparkan senjata tersebut ke arah punggung Raden Patah. Raden Patah, yang pada saat itu sedang berbicara berhadapan dengan Syeh Siti Jenar, bias menghidar dari lemparan senjata tersebut, dan senjata tersebut malah mengenai dan membunuh Syeh Siti Jenar sendiri. Syeh Siti Jenar mati dengan mata terbuka. Sementara Mahisa Kicak mati terbakar oleh senjata Syeh Siti Jenar.
Para pemain:
Sunan Muria (pd saat itu msh muda) - Guruh Sukarno Putra
Mahisa Kicak (brewokan) - El Manik
Sunan Kalijaga (agak tua) - Sardono W Kusumo
Syeh Siti Jenar (kira2 sepantaran sama Sunan Kalijaga) - Deddy Soetomo
Raden Patah (msh muda) - George Rudi
Sunan Gresik (tua) - M Yusuf Hasyim
Sunan Kudus - Teddy Purba
Sunan Giri - Dodi wijaya
Sunan Gunung Jati - Alvian
Sunan Ampel - Wisnu Wardhana
Sunan Drajad - Jack Maland
Sri Ratu - Mieke Wijaya
Sunan Bonang (…)
Adipati Brumbung - Baron Achmadi
imamdy- Number of posts : 12
Age : 39
Lokasi : Jakarta
Registration date : 2009-01-05 -
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
setan_IPS Fri 9 Jan 2009 - 2:56
wah mam filmu jadul tenan kie..... 
setan_IPS- Number of posts : 42
Registration date : 2009-01-08
ridholhaq- Number of posts : 23
Age : 39
Lokasi : L, AD, AB, B, D
Registration date : 2009-01-08
adelia- Number of posts : 21
Age : 40
Lokasi : Manokwari,Solo,Temanggung,Tangerang
Registration date : 2009-01-08
setan_IPS- Number of posts : 42
Registration date : 2009-01-08
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
dodyk Fri 9 Jan 2009 - 18:52
wooo....sinopsis film ki isine koyo ngene to....
tak kiro opo....
wegah moco nek nu...dowo2.....
tak kiro opo....
wegah moco nek nu...dowo2.....
dodyk- Number of posts : 27
Age : 39
Lokasi : Palembang
Registration date : 2009-01-08
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
setan_IPS Sat 10 Jan 2009 - 0:48
dodyk wrote:wooo....sinopsis film ki isine koyo ngene to....
tak kiro opo....
wegah moco nek nu...dowo2.....
wakakakak......
dasar kat mbiyen kw nyat malesan dyk.....
harry potter koyone sip kie...
pantas ditunggu
setan_IPS- Number of posts : 42
Registration date : 2009-01-08
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
dodyk Sat 10 Jan 2009 - 10:21
^ wekekkeke....
lha ngentek2ne tenogo mocone....
lha ngentek2ne tenogo mocone....
dodyk- Number of posts : 27
Age : 39
Lokasi : Palembang
Registration date : 2009-01-08
pilem??
adithya wihascaryo Sat 10 Jan 2009 - 21:23
pilem'e rung tekan sala kiy cah!!??
percayalah!!!..
aq pelanggan tetap 21 sgm......
mbak2'e nganti apal karo aq.....lan pasanganku....(percayalah bahwa dia seorang wanita, bukan laki2...hehehehe
)
manis juga loh mbak2nya itu....!
percayalah!!!..
aq pelanggan tetap 21 sgm......
mbak2'e nganti apal karo aq.....lan pasanganku....(percayalah bahwa dia seorang wanita, bukan laki2...hehehehe
)manis juga loh mbak2nya itu....!
adithya wihascaryo- Number of posts : 2
Registration date : 2009-01-10
widyatmaja- Number of posts : 50
Age : 39
Registration date : 2009-01-10 -
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
setan_IPS Sun 11 Jan 2009 - 3:23
dodyk wrote:^ wekekkeke....
lha ngentek2ne tenogo mocone....
walah........
koyo bar push up 100x wae
setan_IPS- Number of posts : 42
Registration date : 2009-01-08
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
lany nanang manteb Sun 11 Jan 2009 - 15:55
tak kiro opo?
mbok di review miyabi karo maria ozawa ae, sing anyar wes episode piro ya?
mbok di review miyabi karo maria ozawa ae, sing anyar wes episode piro ya?
lany nanang manteb- Number of posts : 20
Age : 40
Lokasi : indonesia raya
Registration date : 2009-01-11
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
beethink Sun 11 Jan 2009 - 20:01
Apik yo sinopsisnya...
btw piye meh nonton bareng...moco bareng wae udur dhewe2...
yo sidane kapan nontong bareng...admin harus segera membuat keputusan...
btw piye meh nonton bareng...moco bareng wae udur dhewe2...
yo sidane kapan nontong bareng...admin harus segera membuat keputusan...
beethink- Number of posts : 5
Age : 40
Lokasi : Solo-Jakarta
Registration date : 2009-01-08
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
widyatmaja Sun 11 Jan 2009 - 22:01
lany nanang manteb wrote:tak kiro opo?
mbok di review miyabi karo maria ozawa ae, sing anyar wes episode piro ya?
moh.. di kotak2.. elek :p
widyatmaja- Number of posts : 50
Age : 39
Registration date : 2009-01-10 -
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
adelia Mon 12 Jan 2009 - 5:49
kepada "mas grandong" ditunggu d forum yg laen...wakakakakakakakakakak.... 
adelia- Number of posts : 21
Age : 40
Lokasi : Manokwari,Solo,Temanggung,Tangerang
Registration date : 2009-01-08
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
dodyk Mon 12 Jan 2009 - 10:22
.widyatmaja wrote:lany nanang manteb wrote:tak kiro opo?
mbok di review miyabi karo maria ozawa ae, sing anyar wes episode piro ya?
moh.. di kotak2.. elek :p
miyabi karo maria ozawa?? bukane wonge podo kui??
akeh kok sing ra di kotak2....
dodyk- Number of posts : 27
Age : 39
Lokasi : Palembang
Registration date : 2009-01-08
Re: sinopsis film “Film Wali Sanga”
lany nanang manteb Mon 12 Jan 2009 - 11:36
dodyk wrote:.widyatmaja wrote:lany nanang manteb wrote:tak kiro opo?
mbok di review miyabi karo maria ozawa ae, sing anyar wes episode piro ya?
moh.. di kotak2.. elek :p
miyabi karo maria ozawa?? bukane wonge podo kui??
akeh kok sing ra di kotak2....
mending nonton sing dikotak2, yen nonton ora sing di kotak2 pasti nyesel pol ternyata miyabi waria thailand wkwkwkwkwk
lany nanang manteb- Number of posts : 20
Age : 40
Lokasi : indonesia raya
Registration date : 2009-01-11
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum|
|
|